Our Mission : Food, Education, Medicine

News Details

Dari Pekanbaru ke Aur Kuning: Perjalanan Seorang Hamba Allah Membawa Amanah Wakaf Al-Qur’an
card
0 Comments
28th May 2025

Pekanbaru, Riau – Di balik tubuh yang lemah dan urat kaki yang menjerit menahan sakit, seorang hamba Allah yang miskin, hina, jahil, dan serba kekurangan, menggagahkan diri demi mengusung amanah suci dari para pewakaf Al-Qur’an asal Singapura.Perjalanan ini dimulai dari Ayola First Point Hotel, Kota Pekanbaru, dengan menumpang sebuah kendaraan Pajero – titipan Allah melalui tangan hamba-Nya yang mulia, calon anggota DPRD, Yang Berusaha Pak Ade Firmansyah. Perjalanan darat selama tiga jam itu terasa jauh lebih bermakna dari sekadar perpindahan lokasi; ia adalah simbol dari tekad dan pengorbanan.Sesampainya di dermaga, sang musafir meneruskan perjalanan dengan menaiki perahu bot selama 2.5 jam, menyusuri sungai yang tenang namun menyimpan tantangannya sendiri, menuju Desa Aur Kuning, yang terletak di wilayah pedalaman Kampar Kiri Hulu, Kampar, Riau.Dengan langkah tertatih akibat urat yang membengkak di kaki kanan dan kiri, ia tidak gentar. Ia tahu bahwa di tangannya ada amanah besar – 60 naskah Wakaf Al-Qur’an: Edisi Al-Lukman (Hafalan) dan Edisi Al-Jaafar (Tafsir). Mushaf-mushaf ini adalah hadiah dari warga Singapura yang dengan tulus mewakafkan rezeki titipan Allah untuk menyinari desa-desa pelosok dengan cahaya Al-Qur’an.Setibanya di Aur Kuning pada petang Kamis, Al-Qur’an tersebut disampaikan langsung kepada penduduk kampung. Wajah-wajah polos anak-anak kampung, suara takbir, dan doa dari lisan-lisan yang penuh harapan menyambut kedatangannya. Hati yang pernah gelap kini mendapat lentera.Sebelum matahari sepenuhnya menyapa hari Jumat, sang musafir kembali pulang. Tubuhnya mungkin lelah, tetapi hatinya lapang. Perjalanan itu bukan hanya tentang membawa mushaf, tapi juga membawa cinta dan kepedulian umat Islam dari lintas negara, menyatukan hati dalam satu perjuangan: menegakkan kalimah Allah melalui pendidikan Al-Qur’an.Semoga setiap langkah yang tertoreh di bumi Kampar Kiri Hulu menjadi saksi amal jariyah yang mengalir tiada henti bagi para pewakaf dan seluruh pendukung Darul Qur’an As-Syifaa’.

0 Comments
Post Comment